MENGENAL IMAM MAHDI
Oleh : Riadul Abdi Harahap S.Th.I
Imam
Mahdi adalah sebuah gelar yang disematkan kepada orang yang sama karakteristik
dan tugasnya dengan baginda Rasulullah Muhammad Shallallohu ‘alaihi Wasallam,
seorang yang hidup pada masa kedzaliman, dan dia adalah seorang yang dilahirkan
dari keturunan Muhammad bin Abdullah, ciri-ciri ini dapat kita ketahui dari
penjelasan rasulullah dalam hadis-hadisnya ketika menceritakan Imam Mahdi itu,
diantara hadis-hadis itu antara lain
Sungguh,
bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila
kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus
seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama
bapaknya seperti nama bapakku (Muhammad bin Abdullah). Maka ia akan memenuhi
bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi
sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan
menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan
sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7
tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani) ”
“Telah bersabda Rasulullah SAW,“Pada akhir
zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan
melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan
menghitung-hitungnya. (HR. Muslim dan Ahmad)
Dari
hadits tersebut dapat kita ambil inti bahwa kehidupan Imam Mahdi itu mempunyai
kesamaan dengan Muhammad Ibnu Abdullah, keduanya sama-sama diutus kedalam masyarakat
yang hidup dalam kedzaliman dan kesemena-menaan yang penuh, dan Imam Mahdi itu
dilahirkan dari keturunan Muhammad bin Abdullah sehingga mereka akan menyandang
nama yang sama bila diurut garis silsilahnya sampai nenek moyang mereka, Imam
Mahdi akan memenuhi bumi dengn keadilan dan kemakmuran, hal ini juga sama
dengan apa yang dilakukan oleh Muhammad bin Abdullah dimasa hidupnya.
“Diwaktu
itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya dan bumi pun tidak
akan menahan sedikitpun dari tanam-tanamannya” keadaan itu
membuktikan kedatangan mereka sebagai utusan yang diutus langsung dari Tuhan, dengan
tetesan air yang tidk ditahan-tahan itu maka bumi juga akan subur dan
melahirkan kemakmuran.
Akan
tetapi, lebih dahsyat lagi jika kita memaknainya dengan makna yang dilambangkan
oleh air itu, air cenderung melambangkan kehidupan, karena air itu adalah
lambang dari ilmu, dan bumi itu adalah lambang hati manusia yang mati dan gersang,
maka dapat kita tarik makna dari ungkapan hadis itu, bahwa Imam Mahdi ketika
itu akan mencurahkan segala ilmu bagi manusia yang sebelumnya hatinya mati,
meskipun keadaan tersebut tidak terjadi untuk semua manusia yang hatinya mati
dan gersang, dan itu sama dengan apa yang dilakukan oleh Muhammad bin Abdullah
dimasa hidupnya.
Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar
sebagaimana halnya dengan gelar khalifah, amirul mukminin dan sebagainya. Imam
Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna “Pemimpin yang telah diberi
petunjuk”. Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti “pemimpin”, sedangkan Mahdi
berarti “orang yang mendapat petunjuk”.
Ciri-ciri Imam Mahdi
Tidak ada seorang pun dimuka bumi ini yang
mengetahui tentang Imam Mahdi dan ciri-cirinya , kecuali Rasulullah, karena
Rasululah dibimbing oleh wahyu. Oleh karena itu bagi kita sebaik-baiknya tempat
untuk merujuk tentang perkara ini adalah apa yang baginda Rasulullah katakan
dalam hadist-hadistnya sebagai berikut:
Telah bersabda Rasulullah SAW: Al-Mahdi berasal
dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi
bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu
dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur kekhalifahan)
berumur tujuh tahun. (HR. Abu Dawud dan al-Hakim) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW: “ Al-Mahdi berasal
dari umatku, dari keturunan anak cucuku. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan
al-Hakim) ” Kemunculan Imam Mahdi
Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam
Mahdi itu sendiri melainkan karena takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan Imam
Mahdi sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah
Allah SWT mengislahkannya dalam suatu malam, seperti yang dikatakan dalam
sebuah hadist berikut: “ Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan
oleh Allah dalam satu malam. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah) ”
Kemunculan Imam Mahdi akan di dahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana
yang disebutkan dalam beberapa hadist berikut:
Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata: “ Pada
suatu hari tubuh Rasulullah SAW bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya,
‘Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai
Rasulullah?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa
sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju baitullah (Ka’bah) untuk
memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi ke Ka’bah. Sehingga
apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka mereka ditelan
bumi.’ Kemudian kami bertanya, ‘Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat
bermacam-macam orang?’ Beliau menjawab, ‘Benar, di antara mereka yang ditelan
bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa
untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu
perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama.
Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah SWT
akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka
masing-masing. (HR. Bukhary, Muslim) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW: “ Seorang
laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka’bah), maka diutuslah suatu utusan (oleh
penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun
pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi. (HR. Muslim) ” Telah bersabda
Rasulullah SAW: “ Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak
berarti akan kembali ke Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok
tentara untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu
padang pasir, maka mereka ditelan bumi. (HR. Muslim) ”
Telah bersabda Rasullah SAW: “ Sungguh, Baitullah
ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah
sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi.
Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana
kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali
seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa
mereka. (HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW: “ Akan dibaiat
seorang laki-laki antara makam Ibrahim dengan sudut Ka’bah. (HR. Ahmad, Abu
Dawud) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW: “ Suatu pasukan
dari umatku akan datang dari arah negeri Syam ke Baitullah (Ka’bah) untuk
mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga Allah dari mereka. (HR. Ahmad) ”
Kepemimpinan Imam Mahdi
Dalam hadist yang disebutkan di atas Imam Mahdi
akan memimpin selama 7 atau 8 atau 9 tahun. Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi
akan membawa kaum muslimin untuk memerangi kezaliman, hingga satu demi satu
kedzaliman akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya.
Kemenangan demi kemenangan yang diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat
murka raja kezaliman (Dajjal) sehingga membuat Dajjal keluar dari persembunyiannya
dan berusaha membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya. Kekuasaan dan kehebatan
Dajjal bukanlah lawan tanding Imam Mahdi oleh karena itu sesuai dengan takdir
Allah, maka Allah SWT akan menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas
membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan
pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di “Pintu Lud” dalam
kompleks Al-Aqsa.