Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu “hasanah” kebaikan dan satu”hasanah” kebaikan itu senilai dengan sepuluh “hasanah” kebaikan. Aku tidak mengatakan ALIF LAAM MIIM itu satu huruf, akan tetapi ALIF satu huruf, LAAM satu huruf, dan MIIM satu huruf.” (HR. At-Tirmizi no. 2910 dan dinyatakan shahih oleh
Al-Albani dalam Takhrij Ath-Thahawiah no. 158)
Artinya bagi siapa yang sudah membaca, memahami serta menghayati kemudian ia mengaflikasikannya, tentu ia akan mendapatkan “hasanah” sedangkan satu hasanah yang kita raih akan mengundang sepuluh hasanah sepeti yang sudah dijelaskan dalam al-kitab itu sendiri.
Hadits ini membicarakan orang yang sudah mahir membaca “Al-quran” (petunjuk bagi manusia (An-Nas) sehingga setelah ia mahir barulah ia mulai membaca “Al-Kitab” (petunjuk bagi Muttaqin) maka pantaslah efeknya lebih dahsyat, bila dibandingkan dengan orang yang masih membaca “Al-Quran”
Al-quran dan Al-kitab bukanlah dua mashodir yang berbeda, akan tetapi supaya bisa membedakan sikap manusia terhadap “kalamullah” tersebut serta efek yang diterima maka saya tuturkan sesuai dengan bahasa Al-quran,
Mari kita bandingkan dengan haditys berikut ini.
Dari ‘Aisyah radhiallahu anhda dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Orang yang mahir membaca Al-Qur`an, maka kedudukannya di akhirat bersama para malaikat yang mulia lagi baik“safarot al-kiromi al-baroroh”. Sementara orang yang membaca Al-Qur`an dengan tertatah-tatah dan dia sulit dalam membacanya, maka dia mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim no. 798)
Orang yang mahir membaca “Al-Quran” akan sama kedudukannya dengan para “safarot al-kiromi al-baroroh” sedangkan orang masih tertatah-tatah mendapat “ajroni” dua ganjaran. Artinya efek yang diraihnya tidaklah sedahsyat orang yang sudah “membaca”, membaca dalam arti yang tersurat dan tersirat,
baca artikel lain disini lumayan nambah nambah ilmu dikit...( :) ><
“Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu “hasanah” kebaikan dan satu”hasanah” kebaikan itu senilai dengan sepuluh “hasanah” kebaikan. Aku tidak mengatakan ALIF LAAM MIIM itu satu huruf, akan tetapi ALIF satu huruf, LAAM satu huruf, dan MIIM satu huruf.” (HR. At-Tirmizi no. 2910 dan dinyatakan shahih oleh
Al-Albani dalam Takhrij Ath-Thahawiah no. 158)
Artinya bagi siapa yang sudah membaca, memahami serta menghayati kemudian ia mengaflikasikannya, tentu ia akan mendapatkan “hasanah” sedangkan satu hasanah yang kita raih akan mengundang sepuluh hasanah sepeti yang sudah dijelaskan dalam al-kitab itu sendiri.
Hadits ini membicarakan orang yang sudah mahir membaca “Al-quran” (petunjuk bagi manusia (An-Nas) sehingga setelah ia mahir barulah ia mulai membaca “Al-Kitab” (petunjuk bagi Muttaqin) maka pantaslah efeknya lebih dahsyat, bila dibandingkan dengan orang yang masih membaca “Al-Quran”
Al-quran dan Al-kitab bukanlah dua mashodir yang berbeda, akan tetapi supaya bisa membedakan sikap manusia terhadap “kalamullah” tersebut serta efek yang diterima maka saya tuturkan sesuai dengan bahasa Al-quran,
Mari kita bandingkan dengan haditys berikut ini.
Dari ‘Aisyah radhiallahu anhda dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Orang yang mahir membaca Al-Qur`an, maka kedudukannya di akhirat bersama para malaikat yang mulia lagi baik“safarot al-kiromi al-baroroh”. Sementara orang yang membaca Al-Qur`an dengan tertatah-tatah dan dia sulit dalam membacanya, maka dia mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim no. 798)
Orang yang mahir membaca “Al-Quran” akan sama kedudukannya dengan para “safarot al-kiromi al-baroroh” sedangkan orang masih tertatah-tatah mendapat “ajroni” dua ganjaran. Artinya efek yang diraihnya tidaklah sedahsyat orang yang sudah “membaca”, membaca dalam arti yang tersurat dan tersirat,
baca artikel lain disini lumayan nambah nambah ilmu dikit...( :) ><
0 comments:
Post a Comment