Padang
Lawas Marpangir
Ulama
padang lawas dalam menangani segala permintaan masyarakat yakni yang berkenaan
dengan hukum dan anjuran agama seharusnya bisa memberikan jawaban dan bimbingan
sesuai dengan ajaran agama islam, karena pada dasarnya masyarakat padang lawas
umumnya membutuhkan tempat bertanya dan tempat curhat seputar masalah hukum dan
jawaban ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari mereka di berbagai macam
situasi dan kondisi.
Nah
pada posting kali ini putra padang lawas mencoba membahas sekelumit tentang
sebuah tradisi yang menurut hemat penulis sampai saat ini masih belum jelas
hukumnya dimata masyrakat, maka dalam hal ini penulis akan membahas seputar
marpangir dan hukumnya.
Marpangir
adalah kegiatan mandi keramas dengan rempah-rempah yang dilakukan sebelum bulan
ramadhan. Ini lah defenisi umum yang berkembang dimasyarakat padang lawas.
Defenisi
tersebut secara sadar maupun tidak, sering disalah artikan oleh sebagian
masyarakat umum yang kurang memahami tentang kegiatan marpangir ini, stigma sebagian
mayarakat dalam hal marpangir ini bervariasi dan banyak ragam, diantara mereka
ada yang menganggap marpangir ini sebagai syarat memasuki ramadhan, diantara
mereka ada juga yang berpendapat marpangir itu mandi keramas sekaligus
membersihkan dosa-dosa yang dilakukannya setelah dia mandi keramas pada tahun
sebelumya, dan juga diantara mereka ada yang menganggap bahwa marpangir adalah
kegiatan yang tidak lain dari usaha dalam membersihkan anggota tubuhnya dan
memberikan aroma teraphi sebagai wujud pengistimewaan kebersihan dirinya dalam
mengekspresikan kegembiraan dalam bulan ramadhan, dan tidak sedikit diantara
mereka juga ada yang ikut-ikutan dan tak mau tahu rahasia dibalik mandi keramas
yang di istilahkan dengana marpangir ini.
Tradisi
yang berkembang dimasyakat haruslah diteropong dari sisi ajaran agama yang
selamat, sebab sebagian tradisi yang ada di masyarakat ada yang sudah dilumuri
kotoran yang menghilangkan kemurnian dan sebuah tradisi itu sendiri, nah dalam
hal ini kita akan melihat kegiatan marpangir melalui teropong ajaran agama
islam.
Dalam
membahas Marpangir ini putra padang lawas ingin memulinya dengan ungkapan Nabi
SAW dalam sabdanya :
النظافة من الإيمان
Artiya “ Kebersihan itu termasuk bukti
iman”
Marpangir
jika dilakukan dalam rangka untuk membersihkan diri maka itu termasuk dalam
ajaran islam, jika ditanya apa mesti dilakukan sebelum ramadhan?? Tentu
jawabannya tidak, akan tetapi dalam ajaran islam ada waktu yang diistimewakan
dalam melakukan kebersihan secara plus didalamnya, misalnya pada hari jum’at,
atau bahkan tiap kali hendak melakukan shalat, waktu-waktu tersebut lebih
diistimewakan untuk membersihkan diri, dan jika kita melihat waktu-waktu
tersebut maka akan kita jumpai bahwa kebersihan itu dianjurkan ketika kita
hendak mendekatkan diri kepada Allah, Nah karena ramadhan termasuk wadah dan
waktu mendekatkan diri kepada Allah maka dapat dibenarkan jika kita mengistimewakan
kebersihan plus dalam menyambut kedatangannya,
Dan
lagi menurut hemat penulis jika kita melihat tradisi marpangir ini, cukup
banyak daerah diluar padang lawas atau bahkan diluar tanah air yang melakukan
kegiatan yang hampir serupa dengan kegiatan marpangir ini, akan tetapi penulis
tidak ingin melakukan pembenaran marpangir ini karena melihat banyaknya yang
melakukannya, bahkan penulis beranggapan bahwa para tokoh penyebar ajaran agama
jaman dahulu banyak yang melakukan dakwah dengan teori yang sama, mengapa
penulis mengatakan marpangir itu salah satu bentuk dakwah para ulama?? Karena
dalam kegiatan marpangir ini tidak terlepas dari adanya media Air..
dan air dalam sudut pandang penulis dalam konteks ini adalah simbol ilmu, artinya jika kita hendak melakukan suatu ibadah maka dituntut untuk ‘Abid (orang yang beribadah) itu untuk mempersiapkan ilmunya dulu. Makanya tidak salah jika tradisi ini terus dibudayakan dengan tujuan mengajarkan makna-makna yang terkandung didalamnya seperti yang penulis jelaskan tadi misalnya.
dan air dalam sudut pandang penulis dalam konteks ini adalah simbol ilmu, artinya jika kita hendak melakukan suatu ibadah maka dituntut untuk ‘Abid (orang yang beribadah) itu untuk mempersiapkan ilmunya dulu. Makanya tidak salah jika tradisi ini terus dibudayakan dengan tujuan mengajarkan makna-makna yang terkandung didalamnya seperti yang penulis jelaskan tadi misalnya.
Tentang
sebagian orang yang mengekspresikan kegembiraannya dalam menyambut bulan
ramadhan dengan cara melakukan kebersihan dengan cara spesial, menurut hemat
penulis masih bisa diterima dan belum bertentengan dengan ajaran agama islam
selama dia tidak menjadikan patokan bahwa siapa yang gembira dengan masuknya
ramadhan harus dengan marpangir J
Kemudian
menilik dari tradisi marpangir yang berkembang banyak sekali noda-noda yang
sudah melumurinya, antara lain: marpangir dilakukan dengan berangkat kesuatu
tempat pemandian yang disana bergabung laki-laki dan perempuan, dan hal ini
sudah sangat berseberangan dengan ajaran agama islam, jika seperti itu halnya
maka marpangir itu tidak dihukumi sebagai kegiatan marpangir lagi sekalipun
sampulnya sama dan dihukumi haram.
Lalu
bagaimana dengan anggapan orang yang mengatakan bahwa kalau tidak marpangir
sebelum puasa itu puasanya tidak sempurna dan atau anggapan orang yang
mengatakan bahwa marpangir itu untuk menghapuskan dosa?? Maka jawabannya tentu
itu ditolak dan itu anggapan yang melenceng dari ajaran islam dan marpangir
yang demikian akan berubah hukumnya menjadi haram.
Akhirnya
Putra Padang Lawas menganjurkan kepada pelaku tradisi marpangir dan
tradisi-trdisi Kabupaten Padang Lawas yang lain untuk lebih berhati-hati dalam
mengerjakannya.
info yang sangat menarik.
ReplyDeletesalam kenal yo....
semoga kontribusinya bermanfaat..
budaya yg beraneka ragam tuh munculnya dari mn ya..? berarti klo serumpun orang melayu wajar kan punya budaya sama?
ReplyDelete