Monday, July 23, 2012

budaya padang lawas II


Padang Lawas Marpangir
Ulama padang lawas dalam menangani segala permintaan masyarakat yakni yang berkenaan dengan hukum dan anjuran agama seharusnya bisa memberikan jawaban dan bimbingan sesuai dengan ajaran agama islam, karena pada dasarnya masyarakat padang lawas umumnya membutuhkan tempat bertanya dan tempat curhat seputar masalah hukum dan jawaban ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari mereka di berbagai macam situasi dan kondisi.
Nah pada posting kali ini putra padang lawas mencoba membahas sekelumit tentang sebuah tradisi yang menurut hemat penulis sampai saat ini masih belum jelas hukumnya dimata masyrakat, maka dalam hal ini penulis akan membahas seputar marpangir dan hukumnya.
Marpangir adalah kegiatan mandi keramas dengan rempah-rempah yang dilakukan sebelum bulan ramadhan. Ini lah defenisi umum yang berkembang dimasyarakat padang lawas.
Defenisi tersebut secara sadar maupun tidak, sering disalah artikan oleh sebagian masyarakat umum yang kurang memahami tentang kegiatan marpangir ini, stigma sebagian mayarakat dalam hal marpangir ini bervariasi dan banyak ragam, diantara mereka ada yang menganggap marpangir ini sebagai syarat memasuki ramadhan, diantara mereka ada juga yang berpendapat marpangir itu mandi keramas sekaligus membersihkan dosa-dosa yang dilakukannya setelah dia mandi keramas pada tahun sebelumya, dan juga diantara mereka ada yang menganggap bahwa marpangir adalah kegiatan yang tidak lain dari usaha dalam membersihkan anggota tubuhnya dan memberikan aroma teraphi sebagai wujud pengistimewaan kebersihan dirinya dalam mengekspresikan kegembiraan dalam bulan ramadhan, dan tidak sedikit diantara mereka juga ada yang ikut-ikutan dan tak mau tahu rahasia dibalik mandi keramas yang di istilahkan dengana marpangir ini.
Tradisi yang berkembang dimasyakat haruslah diteropong dari sisi ajaran agama yang selamat, sebab sebagian tradisi yang ada di masyarakat ada yang sudah dilumuri kotoran yang menghilangkan kemurnian dan sebuah tradisi itu sendiri, nah dalam hal ini kita akan melihat kegiatan marpangir melalui teropong ajaran agama islam.
Dalam membahas Marpangir ini putra padang lawas ingin memulinya dengan ungkapan Nabi SAW dalam sabdanya :
النظافة من الإيمان
Artiya “ Kebersihan itu termasuk bukti iman”
Marpangir jika dilakukan dalam rangka untuk membersihkan diri maka itu termasuk dalam ajaran islam, jika ditanya apa mesti dilakukan sebelum ramadhan?? Tentu jawabannya tidak, akan tetapi dalam ajaran islam ada waktu yang diistimewakan dalam melakukan kebersihan secara plus didalamnya, misalnya pada hari jum’at, atau bahkan tiap kali hendak melakukan shalat, waktu-waktu tersebut lebih diistimewakan untuk membersihkan diri, dan jika kita melihat waktu-waktu tersebut maka akan kita jumpai bahwa kebersihan itu dianjurkan ketika kita hendak mendekatkan diri kepada Allah, Nah karena ramadhan termasuk wadah dan waktu mendekatkan diri kepada Allah maka dapat dibenarkan jika kita mengistimewakan kebersihan plus dalam menyambut kedatangannya,
Dan lagi menurut hemat penulis jika kita melihat tradisi marpangir ini, cukup banyak daerah diluar padang lawas atau bahkan diluar tanah air yang melakukan kegiatan yang hampir serupa dengan kegiatan marpangir ini, akan tetapi penulis tidak ingin melakukan pembenaran marpangir ini karena melihat banyaknya yang melakukannya, bahkan penulis beranggapan bahwa para tokoh penyebar ajaran agama jaman dahulu banyak yang melakukan dakwah dengan teori yang sama, mengapa penulis mengatakan marpangir itu salah satu bentuk dakwah para ulama?? Karena dalam kegiatan marpangir ini tidak terlepas dari adanya media Air..
dan air dalam sudut pandang penulis dalam konteks ini adalah simbol ilmu, artinya jika kita hendak melakukan suatu ibadah maka dituntut untuk ‘Abid (orang yang beribadah) itu untuk mempersiapkan ilmunya dulu. Makanya tidak salah jika tradisi ini terus dibudayakan dengan tujuan mengajarkan makna-makna yang terkandung didalamnya seperti yang penulis jelaskan tadi misalnya.
Tentang sebagian orang yang mengekspresikan kegembiraannya dalam menyambut bulan ramadhan dengan cara melakukan kebersihan dengan cara spesial, menurut hemat penulis masih bisa diterima dan belum bertentengan dengan ajaran agama islam selama dia tidak menjadikan patokan bahwa siapa yang gembira dengan masuknya ramadhan harus dengan marpangir J
Kemudian menilik dari tradisi marpangir yang berkembang banyak sekali noda-noda yang sudah melumurinya, antara lain: marpangir dilakukan dengan berangkat kesuatu tempat pemandian yang disana bergabung laki-laki dan perempuan, dan hal ini sudah sangat berseberangan dengan ajaran agama islam, jika seperti itu halnya maka marpangir itu tidak dihukumi sebagai kegiatan marpangir lagi sekalipun sampulnya sama dan dihukumi haram.
Lalu bagaimana dengan anggapan orang yang mengatakan bahwa kalau tidak marpangir sebelum puasa itu puasanya tidak sempurna dan atau anggapan orang yang mengatakan bahwa marpangir itu untuk menghapuskan dosa?? Maka jawabannya tentu itu ditolak dan itu anggapan yang melenceng dari ajaran islam dan marpangir yang demikian akan berubah hukumnya menjadi haram.
Akhirnya Putra Padang Lawas menganjurkan kepada pelaku tradisi marpangir dan tradisi-trdisi Kabupaten Padang Lawas yang lain untuk lebih berhati-hati dalam mengerjakannya.

2 comments:

  1. info yang sangat menarik.
    salam kenal yo....
    semoga kontribusinya bermanfaat..

    ReplyDelete
  2. budaya yg beraneka ragam tuh munculnya dari mn ya..? berarti klo serumpun orang melayu wajar kan punya budaya sama?

    ReplyDelete